Apa yang tidak pernah tersampaikan oleh kata-kata,
Bukan berarti dia tidak pernah tersampaikan.
Apa yang tidak pernah dituliskan oleh huruf-huruf,
Bukan berarti dia tidak pernah dituliskan.
Apa yang tidak pernah dikirimkan lewat pak pos, mamang kurir,
atau sekadar angin, perantara bulan purnama, bintang-gemintang,
Maka bukan berarti dia tidak pernah dikirimkan.
Apa yang tidak pernah dihamparkan di atas rumput menghijau,
di atas halaman sekolah, atau sekadar di langit-langit kamar,
Maka bukan berarti dia tidak pernah terhamparkan.
Wahai, boleh jadi sungguh hal itu telah disampaikan, oleh kerling mata.
Boleh jadi sungguh sudah dituliskan, lewat gesture wajah.
Mungkin saja sudah dikirimkan, melalui simbol-simbol laksana simbol asap suku pedalaman,
Dan bahkan telah dihamparkan melalui semuanya, segalanya.
Tidakkah kau mengerti?
Sungguh, apa yang tidak pernah dibisikkan oleh mulut kita,
Bukan berarti dia tidak pernah dipanjatkan.
Dipanjatkan lewat doa-doa, lewat diam, lewat keheningan hati yang terhormat.
Maka menjalin tinggi ke atas sana.
Menunggu jawaban yang pasti dan melegakan hati.
Tidak akan merugi bagi yang paham.
Selasa, 21 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar