Senin, 27 Mei 2013
Saat hujan...
Berteriaklah di depan air terjun tinggi,
berdebam suaranya memekakkan telinga,
agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak.
Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi,
pucuk2nya lebih tinggi dari kepala,
agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari.
Termenunglah di tengah senyapnya pagi,
yang kicau burung pun hilang entah kemana,
agar tidak ada yang tahu kau sedang termangu.
Dan, menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah,
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan.
Perasaan adalah perasaan,
Tidak kita bagikan dia tetap perasaan.
Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan.
Tidak berkurang satu helai pun nilainya.
Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya.
Perasaan adalah perasaan,
Hidup bersamanya bukan kemalangan,
Hei, bukankah dia memberikan kesadaran
betapa indahnya dunia ini?
Hanya orang2 terbaiklah yang akan menerima kabar baik,
Hanya orang2 bersabarlah yang akan menerima hadiah indah.
Maka nasehat lama itu benar sekali,
Menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah,
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan.
I think so..
Sebenarnya siapa yang membuat kita kecewa?
Kita sendiri.
Kita tidak akan pernah kecewa jika kita selalu mengendalikan harapan. Mau secanggih apapun orang lain memupuk pesonanya, menimbun perhatiannya, kalau kita sempurna mengendalikan hati, no problem at all.
Kita sendiri.
Kita tidak akan pernah kecewa jika kita selalu mengendalikan harapan. Mau secanggih apapun orang lain memupuk pesonanya, menimbun perhatiannya, kalau kita sempurna mengendalikan hati, no problem at all.
Sabtu, 25 Mei 2013
Secret Admirer :")
Oh, Secret Admirer..
When you’re around the autumn feels like summer,
How come you’re always messing up the weather?
Just like you do to me..
My Silly admirer..
How come you never send me bouquet of flowers?
It’s whole lot better than disturbing my slumber,
If you keep knocking at my door..
Last night in my sleep.
I dreamt of you riding on my counting sheep.
Oh how you’re always bouncing,
Oh you look so annoying.
Dear handsome admirer,
I always think that you’re a very nice fellow,
But suddenly you make me feel so mellow,
Every time you say: ”HELLO!”
And every time you look at me.
I wish you vanish and disappear into the air.
How come you keep on smiling?
Oh! You look so annoying?
My secret admirer..
I never thought my heart could be so yearning,
Please tell me now why try to ignore me.
‘Cause I do miss you so?
My silly admirer,
My handsome admirer,
Dear secret admirer?
‘Cause I do miss you so?
When you’re around the autumn feels like summer,
How come you’re always messing up the weather?
Just like you do to me..
My Silly admirer..
How come you never send me bouquet of flowers?
It’s whole lot better than disturbing my slumber,
If you keep knocking at my door..
Last night in my sleep.
I dreamt of you riding on my counting sheep.
Oh how you’re always bouncing,
Oh you look so annoying.
Dear handsome admirer,
I always think that you’re a very nice fellow,
But suddenly you make me feel so mellow,
Every time you say: ”HELLO!”
And every time you look at me.
I wish you vanish and disappear into the air.
How come you keep on smiling?
Oh! You look so annoying?
My secret admirer..
I never thought my heart could be so yearning,
Please tell me now why try to ignore me.
‘Cause I do miss you so?
My silly admirer,
My handsome admirer,
Dear secret admirer?
‘Cause I do miss you so?
Kamis, 23 Mei 2013
Jangan Habiskan
Kawan, jangan habiskan air mata menangisi seseorang,
yang jangan-jangan tidak pernah menangis untuk kita.
Jangan habiskan waktu memikirkan seseorang,
yang boleh jadi tidak pernah memikirkan kita.
Hidup ini memang kadang ganjil sekali,
Ada milyaran orang, tapi kita menambatkan hati,
Ada berjuta kesempatan, tapi kita memilih satu saja.
Hidup ini memang kadang rumit sekali,
Ada banyak hari esok, tapi kita tidak beranjak,
Terlalu banyak hari kemarin, tapi kita terus terbenam.
Aduhai, hidup ini memang kadang menyebalkan sekali,
Ada begitu banyak tempat, tapi kita masih di situ-situ saja.
Ada begitu banyak pilihan kendaraan, tapi kita tidak segera naik.
Masih saja di sana. Menatap kosong kesibukan sekitar.
Sungguh, jangan habiskan waktu kita
Untuk seseorang yang tidak pernah tahu,
Bahwa kita menghabiskan waktu demi dia.
yang jangan-jangan tidak pernah menangis untuk kita.
Jangan habiskan waktu memikirkan seseorang,
yang boleh jadi tidak pernah memikirkan kita.
Hidup ini memang kadang ganjil sekali,
Ada milyaran orang, tapi kita menambatkan hati,
Ada berjuta kesempatan, tapi kita memilih satu saja.
Hidup ini memang kadang rumit sekali,
Ada banyak hari esok, tapi kita tidak beranjak,
Terlalu banyak hari kemarin, tapi kita terus terbenam.
Aduhai, hidup ini memang kadang menyebalkan sekali,
Ada begitu banyak tempat, tapi kita masih di situ-situ saja.
Ada begitu banyak pilihan kendaraan, tapi kita tidak segera naik.
Masih saja di sana. Menatap kosong kesibukan sekitar.
Sungguh, jangan habiskan waktu kita
Untuk seseorang yang tidak pernah tahu,
Bahwa kita menghabiskan waktu demi dia.
Bukankah atau bukankah..
Bukankah,
banyak yang berharap jawaban dari seseorang?
yang sayangnya, yang diharapkan bahkan tidak mengerti apa pertanyaannya,
"jadi, jawaban apa yang harus diberikan?"
Bukankah,
banyak yang menanti penjelasan dari seseorang?
yang sayangnya, yang dinanti bahkan tidak tahu harus menjelaskan apa,
"aduh, penjelasan apa yang harus disampaikan?"
Bukankah,
banyak yang menunggu, menunggu, dan terus menunggu seseorang,
yang sayangnya, hei, yang ditunggu bahkan sama sekali merasa tidak punya janji,
"kau menungguku? sejak kapan?"
Bukankah,
banyak yang menambatkan harapan,
yang sayangnya, seseorang itu bahkan belum membangun dermaga,
"akan kau tambatkan di mana?"
Bukankah,
banyak yang menatap dari kejauhan,
yang sayangnya, yang ditatap sibuk memperhatikan hal lain.
Bukankah,
banyak yang menulis puisi, sajak2, surat2, tulisan2,
yang sayangnya, seseorang dalam tulisan itu bahkan tidak tahu dia sedang jadi tokoh utama,
bagaimanalah dia akan membacanya.
Aduhai, urusan perasaan, sejak dulu hingga kelak,
Sungguh selalu menjadi bunga kehidupan,
Ada yang mekar indah senantiasa terjaga,
Ada yang layu sebelum waktunya,
Maka semoga, bagian kita, tidak hanya mekar terjaga,
Tapi juga berakhir bahagia.
banyak yang berharap jawaban dari seseorang?
yang sayangnya, yang diharapkan bahkan tidak mengerti apa pertanyaannya,
"jadi, jawaban apa yang harus diberikan?"
Bukankah,
banyak yang menanti penjelasan dari seseorang?
yang sayangnya, yang dinanti bahkan tidak tahu harus menjelaskan apa,
"aduh, penjelasan apa yang harus disampaikan?"
Bukankah,
banyak yang menunggu, menunggu, dan terus menunggu seseorang,
yang sayangnya, hei, yang ditunggu bahkan sama sekali merasa tidak punya janji,
"kau menungguku? sejak kapan?"
Bukankah,
banyak yang menambatkan harapan,
yang sayangnya, seseorang itu bahkan belum membangun dermaga,
"akan kau tambatkan di mana?"
Bukankah,
banyak yang menatap dari kejauhan,
yang sayangnya, yang ditatap sibuk memperhatikan hal lain.
Bukankah,
banyak yang menulis puisi, sajak2, surat2, tulisan2,
yang sayangnya, seseorang dalam tulisan itu bahkan tidak tahu dia sedang jadi tokoh utama,
bagaimanalah dia akan membacanya.
Aduhai, urusan perasaan, sejak dulu hingga kelak,
Sungguh selalu menjadi bunga kehidupan,
Ada yang mekar indah senantiasa terjaga,
Ada yang layu sebelum waktunya,
Maka semoga, bagian kita, tidak hanya mekar terjaga,
Tapi juga berakhir bahagia.
Selasa, 21 Mei 2013
Apa yang tidak pernah, bukan berarti..
Apa yang tidak pernah tersampaikan oleh kata-kata,
Bukan berarti dia tidak pernah tersampaikan.
Apa yang tidak pernah dituliskan oleh huruf-huruf,
Bukan berarti dia tidak pernah dituliskan.
Apa yang tidak pernah dikirimkan lewat pak pos, mamang kurir,
atau sekadar angin, perantara bulan purnama, bintang-gemintang,
Maka bukan berarti dia tidak pernah dikirimkan.
Apa yang tidak pernah dihamparkan di atas rumput menghijau,
di atas halaman sekolah, atau sekadar di langit-langit kamar,
Maka bukan berarti dia tidak pernah terhamparkan.
Wahai, boleh jadi sungguh hal itu telah disampaikan, oleh kerling mata.
Boleh jadi sungguh sudah dituliskan, lewat gesture wajah.
Mungkin saja sudah dikirimkan, melalui simbol-simbol laksana simbol asap suku pedalaman,
Dan bahkan telah dihamparkan melalui semuanya, segalanya.
Tidakkah kau mengerti?
Sungguh, apa yang tidak pernah dibisikkan oleh mulut kita,
Bukan berarti dia tidak pernah dipanjatkan.
Dipanjatkan lewat doa-doa, lewat diam, lewat keheningan hati yang terhormat.
Maka menjalin tinggi ke atas sana.
Menunggu jawaban yang pasti dan melegakan hati.
Tidak akan merugi bagi yang paham.
Bukan berarti dia tidak pernah tersampaikan.
Apa yang tidak pernah dituliskan oleh huruf-huruf,
Bukan berarti dia tidak pernah dituliskan.
Apa yang tidak pernah dikirimkan lewat pak pos, mamang kurir,
atau sekadar angin, perantara bulan purnama, bintang-gemintang,
Maka bukan berarti dia tidak pernah dikirimkan.
Apa yang tidak pernah dihamparkan di atas rumput menghijau,
di atas halaman sekolah, atau sekadar di langit-langit kamar,
Maka bukan berarti dia tidak pernah terhamparkan.
Wahai, boleh jadi sungguh hal itu telah disampaikan, oleh kerling mata.
Boleh jadi sungguh sudah dituliskan, lewat gesture wajah.
Mungkin saja sudah dikirimkan, melalui simbol-simbol laksana simbol asap suku pedalaman,
Dan bahkan telah dihamparkan melalui semuanya, segalanya.
Tidakkah kau mengerti?
Sungguh, apa yang tidak pernah dibisikkan oleh mulut kita,
Bukan berarti dia tidak pernah dipanjatkan.
Dipanjatkan lewat doa-doa, lewat diam, lewat keheningan hati yang terhormat.
Maka menjalin tinggi ke atas sana.
Menunggu jawaban yang pasti dan melegakan hati.
Tidak akan merugi bagi yang paham.
MEMILIKIMU
Saya mencintai sunset,
menatap kaki langit, ombak berdebum.
Tapi saya tidak akan pernah membawa pulang matahari ke rumah,
kalaupun itu bisa dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan.
Saya menyukai bulan,
entah itu sabit, purnama, tergantung di langit sana.
Tapi saya tidak akan memasukkannya dalam ransel,
kalaupun itu mudah dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan.
Saya menyayangi serumpun mawar,
berbunga warna-warni, mekar semerbak.
Tapi saya tidak akan memotongnya, meletakkannya di kamar,
tentu bisa dilakukan, apa susahnya, namun tidak akan pernah saya lakukan.
Saya mengasihi kunang-kunang,
terbang mendesing, kerlap-kerlip, di atas rerumputan gelap.
Tapi saya tidak akan menangkapnya, dibotolkan, menjadi penghias di meja makan,
tentu masuk akal dilakukan, pakai perangkap, namun tidak akan pernah saya lakukan.
Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini.
Yang jika kita cinta, bukan lantas harus memiliki.
Ada banyak sekali jenis suka, kasih dan sayang di dunia ini.
Yang jika memang demikian, tidak harus dibawa pulang.
Egois sekali, Kawan, jika tetap kau lakukan.
Lihatlah, tiada lagi sunset tanpa matahari.
Tiada lagi indah langit tanpa purnama.
Juga taman tanpa mawar merekah.
Ataupun temaram malam tanpa kunang-kunang.
Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini.
Yang jika sungguh cinta, kita akan membiarkannya.
Seperti apa adanya.
Hanya menyimpan perasaan itu dalam hati.
Selalu begitu, hingga akhir nanti.
menatap kaki langit, ombak berdebum.
Tapi saya tidak akan pernah membawa pulang matahari ke rumah,
kalaupun itu bisa dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan.
Saya menyukai bulan,
entah itu sabit, purnama, tergantung di langit sana.
Tapi saya tidak akan memasukkannya dalam ransel,
kalaupun itu mudah dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan.
Saya menyayangi serumpun mawar,
berbunga warna-warni, mekar semerbak.
Tapi saya tidak akan memotongnya, meletakkannya di kamar,
tentu bisa dilakukan, apa susahnya, namun tidak akan pernah saya lakukan.
Saya mengasihi kunang-kunang,
terbang mendesing, kerlap-kerlip, di atas rerumputan gelap.
Tapi saya tidak akan menangkapnya, dibotolkan, menjadi penghias di meja makan,
tentu masuk akal dilakukan, pakai perangkap, namun tidak akan pernah saya lakukan.
Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini.
Yang jika kita cinta, bukan lantas harus memiliki.
Ada banyak sekali jenis suka, kasih dan sayang di dunia ini.
Yang jika memang demikian, tidak harus dibawa pulang.
Egois sekali, Kawan, jika tetap kau lakukan.
Lihatlah, tiada lagi sunset tanpa matahari.
Tiada lagi indah langit tanpa purnama.
Juga taman tanpa mawar merekah.
Ataupun temaram malam tanpa kunang-kunang.
Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini.
Yang jika sungguh cinta, kita akan membiarkannya.
Seperti apa adanya.
Hanya menyimpan perasaan itu dalam hati.
Selalu begitu, hingga akhir nanti.
MENYAKITI
Lebih baik disakiti atau menyakiti? Tentu saja tidak dua-duanya.
Sayangnya, pertanyaan ini tidak menyisakan opsi lain. Harus dijawab salah-satunya. Lebih baik disakiti atau menyakiti?
Kahlil Gibran, seorang pujangga, pernah menulis: jika kita disakiti oleh orang lain, maka ada kemunginan kita bisa melupakannya, entah segera atau butuh waktu. Tetapi jika kita menyakiti seseorang, maka ada kemungkinan kita tidak akan pernah bisa melupakannya, selama-lamanya.
Jika dipikirkan, itu sungguh sebuah nasehat yang menohok dalam.
Maka silahkan direnungkan.
Sayangnya, pertanyaan ini tidak menyisakan opsi lain. Harus dijawab salah-satunya. Lebih baik disakiti atau menyakiti?
Kahlil Gibran, seorang pujangga, pernah menulis: jika kita disakiti oleh orang lain, maka ada kemunginan kita bisa melupakannya, entah segera atau butuh waktu. Tetapi jika kita menyakiti seseorang, maka ada kemungkinan kita tidak akan pernah bisa melupakannya, selama-lamanya.
Jika dipikirkan, itu sungguh sebuah nasehat yang menohok dalam.
Maka silahkan direnungkan.
Bukan Berarti Tidak Selalu Demikian
Mengalah bukan berarti kita kalah.
Tidak demikian bagi orang berhati lapang.
Mengalah berdebat, jelas bukan karena kita kalah.
Tapi cukup, waktu kita terlalu berharga untuk dihabiskan.
Minggir juga bukan berarti kita terpinggirkan.
Tidak pernah begitu bagi orang yang mengerti.
Minggir karena orang lain ngotot, maksa, mengancam,
jelas tidak membuat kita terpinggirkan.
Tapi cukup, yang waras memilih minggir.
Mundur juga tidak berarti kita termundurkan.
Tidak pernah demikian bagi orang yang paham.
Mundur demi kehormatan, mundur demi strategi maju melesat
Jelas adalah alternatif pilihan terbaik.
Menghormati orang lain adalah karakter orang terhormat.
Tidak akan mengurangi kehormatan kita, justeru menambah.
Menjelek2an orang lain jelas adalah karakter orang jelek.
Tidak akan menambah kejelekan orang lain, justeru menambah jelek kita sendiri.
Pun termasuk, menghargai orang lain adalah karakter orang berharga.
Merendahkan, menyepelekan orang lain adalah karakter orang rendah dan sepele.
Maka, jelas sekali, sebagai penutupnya.
Berhati besar adalah karakter orang besar,
Yang akan membuat kita terus memperbaiki diri sendiri, maju.
Tapi berhati sempit jelas adalah karakter orang2 dalam kesempitan.
Yang setiap hari terjebak dalam sumpeknya pemikiran, begitu2 saja.
--Tere Lije--
Tidak demikian bagi orang berhati lapang.
Mengalah berdebat, jelas bukan karena kita kalah.
Tapi cukup, waktu kita terlalu berharga untuk dihabiskan.
Minggir juga bukan berarti kita terpinggirkan.
Tidak pernah begitu bagi orang yang mengerti.
Minggir karena orang lain ngotot, maksa, mengancam,
jelas tidak membuat kita terpinggirkan.
Tapi cukup, yang waras memilih minggir.
Mundur juga tidak berarti kita termundurkan.
Tidak pernah demikian bagi orang yang paham.
Mundur demi kehormatan, mundur demi strategi maju melesat
Jelas adalah alternatif pilihan terbaik.
Menghormati orang lain adalah karakter orang terhormat.
Tidak akan mengurangi kehormatan kita, justeru menambah.
Menjelek2an orang lain jelas adalah karakter orang jelek.
Tidak akan menambah kejelekan orang lain, justeru menambah jelek kita sendiri.
Pun termasuk, menghargai orang lain adalah karakter orang berharga.
Merendahkan, menyepelekan orang lain adalah karakter orang rendah dan sepele.
Maka, jelas sekali, sebagai penutupnya.
Berhati besar adalah karakter orang besar,
Yang akan membuat kita terus memperbaiki diri sendiri, maju.
Tapi berhati sempit jelas adalah karakter orang2 dalam kesempitan.
Yang setiap hari terjebak dalam sumpeknya pemikiran, begitu2 saja.
--Tere Lije--
ADA YANG BERBEDA?
Iya, memang sejak akhir bulan april, aku sudah memantapkan hati untuk berdeda, berubah menjadi lebih baik, mungkin itu kata yang tepat.
Bukan karena aku membenci atau bahkan ingin melupakan masa lalu, bukan, bukan itu. Aku sadar setiap detik, menit, jam, bahkan tahun kita akan bertambah pengalaman, teman, umur, dll, aku ingin membuat waktu yang singkat di bumi ini menjadi waktu yang berharga untukku, keluargaku, temanku, dan orang disekitarku.
Aku ingin menjadi sosok yang lebih berarti..
Aku ingin menjadi sosok yang dapat memanfaatkan waktuku dengan maksimal..
Banyak hal yang belum sempat aku lakukan, aku dapatkan, dan aku jalani. Mulai sekarang aku kan melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku akan mendapatkan apa yang aku ingin dapatkan. Aku akan menjalani sesuai apa yang ingin aku jalani. Tentunya, dengan cara yang baik, dan hasil yang baik.
Bismillah, ssemoga niat "berubah" ku menjadi awal mulai kesuksesanku kelak, Amin..
Bukan karena aku membenci atau bahkan ingin melupakan masa lalu, bukan, bukan itu. Aku sadar setiap detik, menit, jam, bahkan tahun kita akan bertambah pengalaman, teman, umur, dll, aku ingin membuat waktu yang singkat di bumi ini menjadi waktu yang berharga untukku, keluargaku, temanku, dan orang disekitarku.
Aku ingin menjadi sosok yang lebih berarti..
Aku ingin menjadi sosok yang dapat memanfaatkan waktuku dengan maksimal..
Banyak hal yang belum sempat aku lakukan, aku dapatkan, dan aku jalani. Mulai sekarang aku kan melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku akan mendapatkan apa yang aku ingin dapatkan. Aku akan menjalani sesuai apa yang ingin aku jalani. Tentunya, dengan cara yang baik, dan hasil yang baik.
Bismillah, ssemoga niat "berubah" ku menjadi awal mulai kesuksesanku kelak, Amin..
Langganan:
Komentar (Atom)